Minggu, 19 Oktober 2014

IBD BAB II (KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN)

BAB II: Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

1.1 PENDEKATAN KESUSASTRAAN
A.     PENGERTIAN
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya, sastra meliputi bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan lainnya.
Sastra dalam arti khusus yang digunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke-dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Sastraan adalah Sastra (Sanskerta,”shastra”) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam Bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi, nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasannya :
·        Sastra menggunakan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua kegiatan manusia.
·        Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat mengunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstra. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
·        Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang leih mudah menemukan gagasan-gagasanya dalam bentuk yang tidak normative. Orientasi theHumanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities.

B.     HUBUNGAN SASTRA dan SENI dengan ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia, sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.
Contoh: Ketika seseorang yang memiliki ilmu budaya dasar,mengerti untuk bisa mengembangkan kepribadian serta wawasan mengenai budaya atau apapun ilmu yang berguna,dan dengan ditambahkan norma-norma kesusastraan yaitu keindahan dan keserasian, maka hasilnya akan jauh berbeda. pembaca buku atau artikel nantinya akan menghayati cipta karya yang ada, dan belajar sesuatu yang bermanfaat dari cipta karya orang lain.

1.2  HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR dengan PROSA
A.     PENGERTIAN PROSA
Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari dasar kebudayaan,serta pengetahuan umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia.
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang sama dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti.
Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Tulisan prosa digunakan mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Prosa kadangkala juga disebut dengan istilah “gancaran”.
B.     JENIS-JENIS PROSA
Prosa biasanya dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1.     Prosa naratif
2.     Prosa deskriptif
3.     Prosa eksposisi
4.     Prosa argumantatif
C.      LIMA KOMPONEN PROSA
·         Prosa lama, meliputi
1.     Dongeng- dongeng : Cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi.
2.     Hikayat : cerita rekaan,namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
3.     Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan.
4.     Epos
5.     Cerita pelipur lara

·        Prosa baru, meliputi
1.     Cerita pendek : Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya, mengandalkan teknik teknik sastra seperti tokoh, plot, tema bahasa dan insight.
2.     Roman/Novel : Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
3.     Biografi : Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
4.     Kisah : Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
5.     Otobiografi : Biografi yang ditulis oleh subyeknya.

1.3  NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
A.     PENGERTIAN
Prosa Fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.
B.     NILAI-NILAI PROSA FIKSI
1.     Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2.     Prosa fiksi memberikan informaasi
Prosa fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3.     Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.     Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
 
C.      DUA KARYA SASTRA
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi menjadi dua, yaitu
·         karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya, mengajak pembaca mengikuti yang dikehendaki zamannya.
·         karya sastra yang menyuarakan gejolak zamanya, mengajak pembaca untuk merenung.
Keduanya selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disajikan dengan interaksi tokoh-tokohnya. Konflik dapat terjadi baik di dalam diri tokoh sendiri maupun antar tokoh satu dengan lainya.
D.     CONTOH PROSA
Cerpen Martini
Kurniawan Lastanto
Martini adalah seorang tenaga kerja wanita yang berhasil diantara banyak kisah mengenai tenaga kerja wanita yang nasibnya kurang beruntung. Tidak jarang seorang TKW pulang ketanah airnya dalam keadaan hamil tanpa jelas siapa ayah sang janin yang dikandungnya. Atau disiksa, digilas dibawah setrikaan bersuhu lebih dari 110 derajat celcius, atau tiba – tiba menjadi bahan pemberitaan di media massa tanah air karena sisa hidupnya yang sudah ditentukan oleh vonis hakim untuk bersiap menghadapi tiang gantungan atau tajamnya logam pancung yang kemudian membuat kedubes RI, Deplu dan Depnaker kelimpungan dan tampak lebih sibuk.
Sangatlah beruntung bagi Martini mempunyai majikan yang sangat baik, bahkan dalam tiga tahun ia bekerja, ia telah dua kali melaksanakan umroh dengan biaya sang majikan. Majikannya adalah seorang karyawan disalah satu perusahaan minyak disana. Ia bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga di El Riyadh dengan tugas khusus mengasuh putra sang majikan yang sebaya dengan Andra, putranya. Hal ini membuatnya selalu teringat putranya sendiri dan menambah semangat dalam bekerja.

1.4 HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR dengan PUISI
PENGERTIAN dan CONTOH PUISI
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Contoh:
AKU KANGEN”
W.S. Rendra

Lunglai - ganas karena bahagia dan sedih,
indah dan gigih cinta kita di dunia yang fana.
Nyawamu dan nyawaku dijodohkan langit,
dan anak kita akan lahir di cakrawala.

Ada pun mata kita akan terus bertatapan hingga berabad-abad lamanya.
Juwitaku yang cakap meskipun tanpa dandanan
untukmu hidupku terbuka.
Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan
Isyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan penaku.
Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu
Aku bergerak menuju pamphlet, mempertahankan kehidupan.
Kepuitisan,keartistikan/keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.     Figura bahasa gaya personifikasi, metafora, perbandingan alegori, sehingga puisi menarik.
2.     Kata-kata yang ambiquitas ,yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3.     Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah berisi suasana tertentu,berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4.     Kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD, karena :
·        Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
·        Puisi dan Keinsyafan / Kesadaran Individual
·        Puisi dan keinsyafan sosial.
Secara imajinatif puisi menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
·        Penderitaan atas ketidakadilan.
·        Perjuangan untuk kekuasaan.
·        Konflik dengan sesamanya.
·        Pemberontakan kepada hukumTuhan.


DAFTAR PUSTAKA

http://bowo-coolboy.blogspot.com/2013/03/contoh-prosa-baru-cerpen.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar