BAB II: Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
1.1 PENDEKATAN
KESUSASTRAAN
A. PENGERTIAN
Sastra berasal
dari kata castra berarti tulisan. Dari makna
asalnya, sastra meliputi bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh
manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan lainnya.
Sastra dalam arti khusus yang digunakan dalam konteks
kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai
hasil budaya diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan
gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua
kata, yaitu su dan sastra dengan
mendapat imbuhan ke-dan -an. Kata su berarti
baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah,
kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari
segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Sastraan
adalah Sastra (Sanskerta,”shastra”) merupakan kata serapan dari bahasa
Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”,
dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam Bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan”
atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Seni
adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi,
nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara
penyampaiannya. Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih
penting. Alasannya :
·
Sastra menggunakan bahasa. Sementara itu bahasa
mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua kegiatan manusia.
·
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada
hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat
mengunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan,
kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstra. Sifat abstrak
inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
·
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang
lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang leih mudah menemukan
gagasan-gagasanya dalam bentuk yang tidak normative. Orientasi
theHumanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian disiplin
ilmu yang tercakup dalam the humanities.
B. HUBUNGAN
SASTRA dan SENI dengan ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai
konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia, sedangkan kesusastraan adalah penguraian
atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa
keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya
keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas
konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa
nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.
Contoh:
Ketika seseorang yang memiliki ilmu budaya dasar,mengerti untuk bisa
mengembangkan kepribadian serta wawasan mengenai budaya atau apapun ilmu yang
berguna,dan dengan ditambahkan norma-norma kesusastraan yaitu keindahan dan
keserasian, maka hasilnya akan jauh berbeda. pembaca buku
atau artikel nantinya akan menghayati cipta karya yang ada, dan
belajar sesuatu yang bermanfaat dari cipta karya orang lain.
1.2 HUBUNGAN
ILMU BUDAYA DASAR dengan PROSA
A. PENGERTIAN
PROSA
Ilmu
budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari dasar kebudayaan,serta pengetahuan
umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia.
Prosa
adalah suatu jenis tulisan yang sama dengan puisi karena variasi ritme yang
dimilikinya besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti.
Kata
prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Tulisan
prosa digunakan mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Prosa
kadangkala juga disebut dengan istilah “gancaran”.
B. JENIS-JENIS
PROSA
Prosa
biasanya dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1.
Prosa naratif
2.
Prosa deskriptif
3.
Prosa eksposisi
4.
Prosa argumantatif
C. LIMA
KOMPONEN PROSA
·
Prosa lama, meliputi
1.
Dongeng- dongeng : Cerita sederhana yang tidak
benar-benar terjadi.
2.
Hikayat : cerita rekaan,namun memiliki pesan dan
amanat bagi pembacanya.
3.
Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar
terjadi atau riwayat asal-usul keturunan.
4.
Epos
5.
Cerita pelipur lara
·
Prosa baru, meliputi
1.
Cerita pendek : Suatu bentuk prosa naratif
fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya, mengandalkan teknik teknik
sastra seperti tokoh, plot, tema bahasa dan insight.
2.
Roman/Novel : Karya fiksi prosa yang tertulis dan
naratif, biasanya berbentuk cerita.
3.
Biografi : Kisah atau keterangan tentang kehidupan
seseorang.
4.
Kisah : Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari
cerita.
5.
Otobiografi : Biografi yang ditulis oleh subyeknya.
1.3 NILAI-NILAI
DALAM PROSA FIKSI
A. PENGERTIAN
Prosa
Fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu
dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang
bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.
B. NILAI-NILAI
PROSA FIKSI
1.
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2.
Prosa fiksi memberikan informaasi
Prosa fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
Prosa fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3.
Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
C. DUA
KARYA SASTRA
Berkenaan
dengan moral, karya sastra dibagi menjadi dua, yaitu
·
karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya, mengajak
pembaca mengikuti yang dikehendaki zamannya.
·
karya sastra yang menyuarakan gejolak zamanya,
mengajak pembaca untuk merenung.
Keduanya
selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disajikan dengan interaksi
tokoh-tokohnya. Konflik dapat terjadi baik di dalam diri tokoh sendiri maupun
antar tokoh satu dengan lainya.
D. CONTOH
PROSA
Cerpen “Martini”
Kurniawan Lastanto
Martini
adalah seorang tenaga kerja wanita yang berhasil diantara banyak kisah mengenai
tenaga kerja wanita yang nasibnya kurang beruntung. Tidak jarang seorang TKW
pulang ketanah airnya dalam keadaan hamil tanpa jelas siapa ayah sang janin
yang dikandungnya. Atau disiksa, digilas dibawah setrikaan bersuhu lebih dari
110 derajat celcius, atau tiba – tiba menjadi bahan pemberitaan di media massa
tanah air karena sisa hidupnya yang sudah ditentukan oleh vonis hakim untuk
bersiap menghadapi tiang gantungan atau tajamnya logam pancung yang kemudian
membuat kedubes RI, Deplu dan Depnaker kelimpungan dan tampak lebih sibuk.
Sangatlah
beruntung bagi Martini mempunyai majikan yang sangat baik, bahkan dalam tiga
tahun ia bekerja, ia telah dua kali melaksanakan umroh dengan biaya sang
majikan. Majikannya adalah seorang karyawan disalah satu perusahaan minyak
disana. Ia bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga di El Riyadh dengan
tugas khusus mengasuh putra sang majikan yang sebaya dengan Andra, putranya.
Hal ini membuatnya selalu teringat putranya sendiri dan menambah semangat dalam
bekerja.
1.4 HUBUNGAN
ILMU BUDAYA DASAR dengan PUISI
PENGERTIAN dan CONTOH PUISI
Puisi
adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan
Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan
kata-katanya.
Contoh:
“AKU KANGEN”
W.S. Rendra
Lunglai - ganas karena bahagia dan sedih,
indah dan gigih cinta kita di dunia yang fana.
Nyawamu dan nyawaku dijodohkan langit,
dan anak kita akan lahir di cakrawala.
Ada pun mata kita akan terus bertatapan hingga berabad-abad lamanya.
Juwitaku yang cakap meskipun tanpa dandanan
untukmu hidupku terbuka.
Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan
Isyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan penaku.
Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu
Aku bergerak menuju pamphlet,
mempertahankan kehidupan.
Kepuitisan,keartistikan/keestetikan
bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya
dengan menggunakan :
1.
Figura bahasa gaya personifikasi, metafora, perbandingan
alegori, sehingga puisi menarik.
2.
Kata-kata yang ambiquitas ,yaitu kata-kata yang
bermakna ganda.
3.
Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah
berisi suasana tertentu,berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga
terasa hidup.
4.
Kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah
diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Alasan
yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD, karena :
·
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
·
Puisi dan Keinsyafan / Kesadaran Individual
·
Puisi dan keinsyafan sosial.
Secara
imajinatif puisi menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
·
Penderitaan atas ketidakadilan.
·
Perjuangan untuk kekuasaan.
·
Konflik dengan sesamanya.
·
Pemberontakan kepada hukumTuhan.
DAFTAR PUSTAKA
http://bowo-coolboy.blogspot.com/2013/03/contoh-prosa-baru-cerpen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar