Nama : Vinda
Tifani Putri
NPM : 1C514065
Kelas : 3PA13
1.
Pengertian Kepemimpinan
v Menurut Gary
Yuki:
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang
lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang perlu dikerjakan dan bagaimana
tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha
individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
v Harold Koonz
& Cyrill O’Donnelle (1976):
Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan
untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan semangat keyakinan.
v Ordwar Tead
(1935):
Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi
orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka
inginkan.
2.
Jenis-jenis Kepemimpinan
Menurut G.R. Terry
membagi tipe-tipe kepemimpinan dalam organisasi menjadi 6 macam, yaitu sebagai
berikut :
v Tipe Kepemimpinan
Pribadi (Personal Leadership) yaitu segala sesuatu tindakannya
dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi baik secara lisan atau langsung yang
dilakukan oleh pemimpin yang bersangkutan.
v Tipe Kepemimpinan Non
Pribadi (Non Personal Leadership) yaitu segala sesuatu kebijaksanaan
yang menjalakan perusahaan dilaksanakan melalui bawahannya dengan mempergunakan
media non pribadi baik rencana atau perintah.
v Tipe Kepemimpinan
Partenalistis (Paternalistic Leadership) yaitu
kepemimpinan yang dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam
hubungan pemimpin dan kelompok.
v Tipe Kepemimpinan
Otoriter (Autoritorian Leadership) yaitu ia bekerja menurut
peraturan yang berlaku secara ketat dan intruksi-intruksi harus ditaati.
v Tipe Kepemimpinan
Demokratis (Democratic Leadership) yaitu
kepemimpinan yang menganggap dirinya bagian dari kelompoknya dan bersama-sama
dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab mengenai terlaksananya tujuan
bersama.
v Tipe Kepemimpinan
Menurut Bakat (Indogenius Leadership) yaitu
kepemimpinan yang timbul kelompok-kelompok organisasi informal yang melahirkan
bidang keahlian dimana ia ikut berkecimpung pada organisasi tersebut.
3.
Teori Sistem 4 dari
Rensis Likert
Sistem 4 dikembangkan
oleh Likert. Dimulai dari sistem 1 (gaya yang sangat otoriter) hingga sistem 4
(gaya yang didasarkan pada kerja tim dan kepercayaan timbal balik). Berikut
pembagian sistem 4 menurut Likert:
v Sistem 1 (Explosive – Autocracy)
Manajemen tidak
mempunyai kepercayaan pada bawahan, karena mereka jarang dilibatkan dalam
proses pengambilan keputusan apapun. Sebagian besar keputusan dan penetapan
tujuan organisasi dibuat oleh manajemen puncak dan diturunkan ke bawah melalui
garis komando. Para bawahan dipaksa bekerja dengan ketakutan, ancaman, dan
hukuman.
v
Sistem 2 (Benevolent – Autocracy)
Manajemen dianggap
mempunyai kepercayaan pada bawahan yang semakin berkurang. Sebagian besar
keputusan dan penetapan tujuan organisasi dibuat di manajemen puncak, tetapi
banyak keputusan dibuat berdasarkan kerangka tertentu di lapisan bawah. Para
karyawan diberi motivasi dengan hadian dan hukuman.
v
Sistem 3 (Consultative)
Manajemen dipandang
mempunyai kepercayaan besar pada bawahan, namun tidak sepenuhnya. Kebijakan dan
keputusan umum ditetapkan di manajemen puncak, tetapi bawahan diizinkan untuk
membuat keputusan spesifik di lapisan bawah. Komunikasi berjalan baik ke atas
maupun ke bawah. Hadiah, kadang hukuman dan berbagai keterikatan digunakan
untuk memberi motivasi karyawan. Beberapa proses pengendalian yang penting
didelegasikan ke bawah dibarengi dengan perasaan tanggung jawab baik pada
tingkat atas maupun bawah.
v
Sistem 4
(Participative Group)
Manajemen dipandang
mempunyai kepercayaan penuh terhadap bawahan. Pengambilan keputusan disebar ke
seluruh lapisan organisasi, namun terpadu sekali. Komunikasi terjadi tidak
hanya ke atas dan ke bawah, melainkan juga ke samping yaitu antar sejawat.
Sumber:
Arifin, Imamul., dan Giana Hadi W. (2007). Membuka Cakrawala Ekonomi. Jakarta: PT. Setia Purna.
Soekarso., dan Iskandar
Putong. (2015). KEPEMIMPINAN: Kajian
Teoritis dan Praktis. Buku&Artikel Karya Iskandar Putong.
Hasibuan, S.P. Malayu. (2003). Manajemen sumber daya manusia, edisi revisi.
Jakarta: Ghalia Indonesia.