Minggu, 29 Maret 2015

My Passion

Setiap pribadi pasti memiliki impiannya sendiri begitupun juga saya. Saat saya masih kanak-kanak saya memiliki cita-cita yaitu menjadi seorang Dokter, saya sangat mengagumi profesi tersebut karena adanya keinginan untuk membantu orang banyak dalam kesakitannya. Selain keinginan itu saya juga memiliki tante seorang Dokter hebat yang mampu memotivasi saya.

Seiring berjalannya waktu impian itu pun masih melekat pada diri saya, saya melakukan semua usaha untuk mewujudkan impian itu dengan giat. Namun saat SMA tiba dan saya memulai untuk masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi sehingga saya di tempatkan pada pilihan yang sulit antara jurusan IPA dan IPS namun disana lah impian saya gugur. Pada saat penentuan test akhir penjurusan nilai saya tidak mencukupi untuk masuk pada jurusan IPA dikarenakan saat test nilai saya kurang dalam mata pelajaran fisika yaitu mata pelajaran yang saya anggap sulit dibidang IPA. Saat mendengar kabar itu saya menangis dan tidak bisa menerimanya, kedua orang tua dan kakak saya lah yang bisa menenangkan semuanya, sehingga saya mampu bangkit.

Sejak itulah saya mulai melupakan semua impian saya menjadi seorang dokter hebat, karena saya mulai memiliki impian baru yaitu menjadi Psikolog hebat yang mampu menangani setiap masalah yang ada pada orang sekitar dan saat membutuhkan solusi yang tepat untuk masalahnya. Disananlah saya memulai setiap pembelajaran dengan rajin dan giat dalam setiap mata pelajaran SMA, saya sangat menyukai mata pelajaran sosiologi.

Tibalah saya pada penghujung masa SMA dimana adanya pilihan untuk masuk ke Universitas impian, namun impian saya kembali gagal untuk masuk kedalam Universitas impian saya. Disana saya mulai menerima apapun yang terjadi pada diri saya dan merelakan apa yang bukan menjadi rejeki saya. Hingga pada akhirnya saya mendapat beasiswa dari Universitas Swasta berbeda yaitu Universitas Gunadarma, Universitas Atmajaya dan Universitas Pancasila. Pada ke tiga Universitas tersebut saya di terima dalam jurusan yang berbeda, sehingga saya kembali dihadapkan dalam pilihan yang sulit dan membutuhkan solusi terbaik dari orang terdekat. Setelah memerlukan banyak pertimbangan keras akhirnya saya memantapkan diri saya untuk menerima beasiswa Universitas Gunadarma dengan jurusan Psikologi yang sudah saya impikan sejak lama.

Walaupun pada awalnya ayah saya kurang setuju saat saya memilih jurusan Psikologi ini disitu saya sangat kecewa dan benar-benar berkecil hati, namun saya mampu meyakinkan ayah saya dengan banyak inspirasi yang saya dapatkan melalui internet tentang banyaknya lowongan pekerjaan yang dapat diterima oleh jurusan Psikologi sampai mampunya membuat lowongan pekerjaan baru bagi banyak orang dan saya juga meyakinkan ayah saya bahwa saya mampu menjadi orang hebat disuatu hari nanti, pada saat itulah ayah saya setuju ketika saya memantapkan pilihan saya pada jurusan Psikologi.

Banyak alasan yang saya pertimbangkan saat saya memilih jurusan Psikologi untuk menjadi prioritas saya di masa depan kelak. Alasan utamanya yaitu saya mampu mengenali keragaman sifat yang dimiliki banyak orang karena di Psikologi tersebut mempelajari tentang jiwa manusia sehingga mampu menerapi kedalam diri sendiri dan menjadikan diri berguna bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Alasan yang kedua yaitu pada jurusan Psikologi memiliki peluang / prospek kerja yang baik dimasa depan. Cukup 2 alasan yang saya utarakan karena masih banyak alasan lainnya.


Dalam impian ini saya akan terus berusaha dan terus berjuang semampu saya supaya menjadi orang besar dihari nanti dan bisa mewujudkan impian saya dan kedua orang tua saya menjadi Psikolog hebat dimasa depan kelak. AamiinJ