Jumat, 20 November 2015

Pengaruh Teknologi Internet bagi Perkembangan Anak

Internet sangat banyak manfaat bagi para penggunanya. Baik dengan individu dewasa maupun individu dibawah umur atau anak-anak. Kegunaannya sangat luas, baik untuk pekerjaan, hiburan maupun sebagai ajang untung mencari informasi maupun memperluas jaringan pertemanan.
Perkembangan teknologi memang tidak bisa di cegah atau pun di hindari. Peralihan zaman sudah sewajar nya mengalami perkembangan, tetapi memberi keleluasaan pada anak akan kemudahan teknologi juga bisa berdampak buruk bagi pertumbuhan mereka. Masa kanak-kanak adalah masa pencarian jati diri dan penyesuaian terhadap lingkungan.
Pada masa kanak-kanak aktifitas di luar rumah pun semakin berkurang, sehingga anak akan mengalami ketergantungan terhadap teknologi dan kesadaran terhadap lingkungan semakin hilang.
Dampak-dampak Negatif teknologi bagi perkembangan anak, adalah :
1. Anti sosial
2. Kurang empati
3. Antipati lingkungan/ala,.
4. Perilaku konsumtif
5. Krisis akhlak & moral
Dampak-dampak Positif teknologi bagi perkembangan anak, adalah:
1.    Mengembangkan kreativitas
2.    Imajinasi anak akan lebih berkembang
3.    Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
4.    Sumber Informasi tidak memakai buku saja tapi juga Internet 
5.    Anak dapat menyelesaikan tugas sekolah lebih cepat dan mudah

Oleh karena itu, pendidik dan orang tua perlu memiliki pengetahuan yang cukup banyak tentang internet agar dapat membentengi anak di rumah maupun di sekolah dari dampak negatif penggunaan internet. Banyak cara yang dapat dilakukan orang pendidik dan orang tua untuk menambah pemahaman dan pengetahuan mereka tentang dunia maya ini. Salah satu caranya adalah dengan ikut terlibat menjadi pengguna internet. Dengan cara ini pendidik dan orang tua dapat mengetahui hal-hal yang baik dan tidak baik dari situs-situs internet untuk konsumsi anak-anak. Sebaiknya pendidik dan orang tua tidak gaptek (gagap teknologi) hingga bisa dibodohi oleh anak mereka.

Jumat, 23 Oktober 2015

Hubungan Psikologi dangan Teknologi Internet

Di zaman modernisasi seperti saat ini, kehidupan manusia tidak lepas dari pengaruh teknologi internet. Manfaat internet bagi manusia memang sangat penting dan cukup membantu dalam melakukan hal dalam waktu yang terbilang cepat, tidak hanya untuk meringankan banyak pekerjaan namun juga untuk menambah pengetahuan, menjadi tempat hiburan, penambah penghasilan, memperluas pergaulan, dan lain-lain.

Menghabiskan banyak waktu di depan komputer dan internet, bagi beberapa orang tidak menjadi masalah, akan tetapi bila muncul-muncul permasalahan yang berlanjut dalam kehidupan nyata selama penggunaan komputer dan internet secara berlebihan maka kemungkinannya ada gangguan adiktif. Bila permasalahan nyata dalam kehidupan muncul seperti terjadi penolakan dari orang lain, pekerjaan, atau hal lain dalam tugas-tugas, atau menjadi ketidakseimbangan antara kehidupan nyata maka dapat dipastikan individu seperti ini mengalami perilaku kencanduan kompulsif terhadap komputer dan internet, yaitu:
1. Makan menjadi tidak teratur
2. Tidur menjadi tidak teratur
3. Kelelahan fisik
4. Kegagalan dalam mengatur waktu
5. Kegagalan dalam menyelesaikan tugas
6. Kegagalan dalam pendidikan atau pekerjaan
7. Kegagalan dalam perkawinan atau menjalin hubungan
8. Gangguan psikologis

Dalam psikologi itu sendiri sangat erat kaitannya antara bidang psikologi dengan teknologi internet karena, semua informasi tentang psikologi atau hal-hal yang menyangkut psikologi sekarang dapat diakses melalui internet. Internet juga dapat mempermudah pekerjaan psikolog dalam meneliti hasil dari tes-tes yang telah dilaksanakan di komputer dan membuat waktu lebih efisien.


Seorang psikiater dari New York University, Dr. Joel Gold, menemukan adanya gangguan kejiwaan pada individu yang teradiktif internet, ia menyebutnya sebagai Truman Show Delusion, beberapa ahli lain menyebutnya sebagai internet delusion. Perilaku ini seperti gangguan delusi pada umumnya, individu seperti merasa dimatai-matai, berbicara sendiri menyangkut internet, pikiran yang tenggelam dengan dunia maya.

Minggu, 28 Juni 2015

Teori Psikoanalisis dalam Sebuah Film

Black Swan

Pemain    :



  • Nina Sayers (Natalie Portman)
  • Thomas Leroy (Vincent Cassel)
  • Beth MacIntyre (Winona Ryder)
  • Lili (Milla Kunis)


Sutradara: Darren Aronofsky

Genre      : Thriller Psikologis

Rilis        : 3 Desember 2010

Durasi     : 108 menit



Dalam film karya Darren Aronofsky mengisahkan mengenai seorang ballerina muda bernama Nina Sayers yang ingin mendapatkan peran menjadi swan queen dalam pementasan swan lake. Film ini diproduksi oleh Fox Search light Pictures. Semua orang punya sisi gelap dan terang walaupun biasanya hanya salah satu dari sisi itu yang dominan. Nina (Natalie Portman punya sisi terang yang lebih dominan namun pada saat dalam keadaan terancam, sisi gelap Nina mulai muncul. Masalahnya, apakah Nina sudah siap berhadapan dengan sisi gelap yang selama ini tidak pernah ia ketahui? Seperti juga Erica (Barbara Hershey), ibunya, Nina adalah seorang penari balet yang berbakat. Seluruh hidup Nina didedikasikan pada tari balet dan ia hampir tak punya waktu untuk melakukan aktivitas lain. Saat Thomas Leroy (Vincent Cassel), sutradara pementasan tari balet, memutuskan untuk mencari bakat baru untuk pementasan Swan Lake, Nina yang terpilih. Sayangnya, disaat yang sama Nina juga menghadapi kompetisi dari seorang penari bernama Lily (Mila Kunis) yang juga punya peluang menjadi karakter utama dalam Swan Lake. Tokoh utama Swan Lake harus mampu memerankan karakter yang lugu dan anggun namun sekaligus sensual. Nina mampu memerankan karakter yang lugu tapi saat harus tampil sensual, Lily sepertinya lebih pas. Karena tak ingin kesempatan ini diambil oleh Lily, Nina pun berusaha dengan segala cara untuk menggali sisi gelap dirinya yang tak pernah tersentuh. Celakanya saat sisi gelap itu mulai muncul, Nina juga mulai menghadapi kesulitan mengendalikan sisi gelap ini.



-Menurut Teori Psikoanalisis Klasik Sigmund Freud

Secara taksadar Nina Portmann pemeran utama dalam film Black Swan, ia melukai tubuhnya sendiri dengan menggaruki tubuhnya. Dalam teori Freud bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan taksadar (unconscious). Tokoh Nina dalam film Black Swan secara tak sadar melukai tubuhnya dari menggaruki punggung hingga diakhir cerita ia secara tak sadar melukai tubuhnya sendiri dengan menusukkan sebuah pecahan kaca kedalam tubuhnya. Keseimbangan antara id, ego dan superego belum terlihat pada bagian Nina yang menginginkan peran sebagai Swan Lake berusaha dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan peran itu dengan berbagai cara yaitu dengan menyingkirkan Beth, balerina yang telah lama berkecimpung dalam dunia balet. Pada defense mechanism dari Freud sendiri, Nina melakukan introyeksi, ia berusaha mengembangkan superego dengan mengadopsi nilai-nilai yang dimiliki ibunya, yakni dengan menjadi balerina. Nina juga melakukan identifikasi sesuai dengan keinginan Thomas Leroy (Vincent Cassel), sutradara pementasan tari balet. Nina berusaha mereduksi tegangan dengan berusaha mengidentifikasikan dirinya seperti Beth balerina terdahulu yang didapuk menjadi peran utama dan dengan mendapat peran menjadi Swan Lake Nina akan terpuaskan hasratnya.



-Trailer

 



Minggu, 19 April 2015

Video Softskill Peng. Kreativitas & Keberbakat




Nama Ketua:
  • Intan Nurul Primanisa
Nama Anggota:
  • Bunga Anggrit Septyana
  • Salma Loversa
  • Siti Annisa Nur K.P.B
  • Vinda Tifani Putri
Kelas:

Rabu, 15 April 2015

Psikologi Umum: Contoh Kasus yang Melibatkan Emosi

Emosi Tak Dapat Parkir, Pikap Bongsor Seruduk Sedan Mewah

Liputan6.com, California - Mencari parkiran kosong memang dikenal gampang-gampang susah. Tak hanya di Indonesia, di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) pun aktivitas yang satu ini kerap berujung emosi.
Inilah yang terekam dari video berikut di bawah ini. Sedan mewah yang parkir sembarangan ini harus kena batunya. Pasalnya, pemilik sebuah mobil bongsor yang terhalang pun dibuat gusar dan tak lagi berpikir panjang.
Dilansir dari Carscoops, pada Kamis (6/8/2014), seorang pengemudi pikap Ford dengan sengaja harus 'menggeser' paksa sebuah Hyundai Sonata karena dianggap tak becus memarkirkan kendaraannya.
Awalnya, sebuah pikap Ford yang tengah mencari parkir melihat adanya sebuah lahan kosong di samping sebuah Hyundai Sonata. Mengendarai mobil besar, ia pun merasa kesulitan dikarenakan dimensi mobilnya yang bongsor. Lebih kesal lagi, ia menemukan jika sedan mewah tersebut parkir sembarangan tak sesuai peruntukkan.
Putus asa untuk mengatur posisi pikapnya, ia pun menyadari jika sang pemilik Hyundai Sonata tersebut nyatanya salah memarkirkan mobil. Akibatnya, ruang parkir yang seharusnya dapat dimuati Ford tersebut menjadi lebih sempit.
Memang, pemilik Hyundai Sonata tersebut nekat memarkirkan mobilnya di pojok sebuah gedung parkir. Posisi tersebut menghalangi mobil lainnya, karena miring dan tak sesuai garis marka.
Kesal dan frustasi, pengemudi pikap Ford tersebut pun memilih jalan pintas. Ia menabrakkan Hyundai Sonata tersebut dengan cara mundur. Harapannya, posisi sedan tersebut akan bergeser. Alhasil, sisi kanan Hyundai Sonata itu pun harus ringsek.
Kini, setelah mendapat ruang parkir yang cukup, pemilik pikap itu pun berlalu. Tanpa merasa bersalah, sang pemilik pikap double cabin itu tak ambil pusing atas kerusakan Hyundai Sonata yang parkir sembarangan tersebut.

Pembahasan:
Emosi tersebut masuk kedalam Teori Kognitif Emosi.
teori kognitif dikemukakan oleh Richard Lazarus, dikatakan bahwa emosi yang kita rasakan merupakan penilaian atau evaluasi atas informasi yang berasal dari situasi lingkungan dan dari dalam tubuh. Karena itu situasi yang sama bisa menimbulkan penilaian dan penafsiran yang berbeda dan karena itu menimbulkan emosi yang berbeda pada orang yang mengalaminya. Penilaian kembali (Reapprasial) situasi yang secara potensial menghasilkan emosi adalah bagian penting dari teori kognitif. Reapprasial juga suatu cara menghadapi situasi yang stresful.



http://otomotif.liputan6.com/read/2087640/emosi-tak-dapat-parkir-pikap-bongsor-seruduk-sedan-mewah

Minggu, 29 Maret 2015

My Passion

Setiap pribadi pasti memiliki impiannya sendiri begitupun juga saya. Saat saya masih kanak-kanak saya memiliki cita-cita yaitu menjadi seorang Dokter, saya sangat mengagumi profesi tersebut karena adanya keinginan untuk membantu orang banyak dalam kesakitannya. Selain keinginan itu saya juga memiliki tante seorang Dokter hebat yang mampu memotivasi saya.

Seiring berjalannya waktu impian itu pun masih melekat pada diri saya, saya melakukan semua usaha untuk mewujudkan impian itu dengan giat. Namun saat SMA tiba dan saya memulai untuk masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi sehingga saya di tempatkan pada pilihan yang sulit antara jurusan IPA dan IPS namun disana lah impian saya gugur. Pada saat penentuan test akhir penjurusan nilai saya tidak mencukupi untuk masuk pada jurusan IPA dikarenakan saat test nilai saya kurang dalam mata pelajaran fisika yaitu mata pelajaran yang saya anggap sulit dibidang IPA. Saat mendengar kabar itu saya menangis dan tidak bisa menerimanya, kedua orang tua dan kakak saya lah yang bisa menenangkan semuanya, sehingga saya mampu bangkit.

Sejak itulah saya mulai melupakan semua impian saya menjadi seorang dokter hebat, karena saya mulai memiliki impian baru yaitu menjadi Psikolog hebat yang mampu menangani setiap masalah yang ada pada orang sekitar dan saat membutuhkan solusi yang tepat untuk masalahnya. Disananlah saya memulai setiap pembelajaran dengan rajin dan giat dalam setiap mata pelajaran SMA, saya sangat menyukai mata pelajaran sosiologi.

Tibalah saya pada penghujung masa SMA dimana adanya pilihan untuk masuk ke Universitas impian, namun impian saya kembali gagal untuk masuk kedalam Universitas impian saya. Disana saya mulai menerima apapun yang terjadi pada diri saya dan merelakan apa yang bukan menjadi rejeki saya. Hingga pada akhirnya saya mendapat beasiswa dari Universitas Swasta berbeda yaitu Universitas Gunadarma, Universitas Atmajaya dan Universitas Pancasila. Pada ke tiga Universitas tersebut saya di terima dalam jurusan yang berbeda, sehingga saya kembali dihadapkan dalam pilihan yang sulit dan membutuhkan solusi terbaik dari orang terdekat. Setelah memerlukan banyak pertimbangan keras akhirnya saya memantapkan diri saya untuk menerima beasiswa Universitas Gunadarma dengan jurusan Psikologi yang sudah saya impikan sejak lama.

Walaupun pada awalnya ayah saya kurang setuju saat saya memilih jurusan Psikologi ini disitu saya sangat kecewa dan benar-benar berkecil hati, namun saya mampu meyakinkan ayah saya dengan banyak inspirasi yang saya dapatkan melalui internet tentang banyaknya lowongan pekerjaan yang dapat diterima oleh jurusan Psikologi sampai mampunya membuat lowongan pekerjaan baru bagi banyak orang dan saya juga meyakinkan ayah saya bahwa saya mampu menjadi orang hebat disuatu hari nanti, pada saat itulah ayah saya setuju ketika saya memantapkan pilihan saya pada jurusan Psikologi.

Banyak alasan yang saya pertimbangkan saat saya memilih jurusan Psikologi untuk menjadi prioritas saya di masa depan kelak. Alasan utamanya yaitu saya mampu mengenali keragaman sifat yang dimiliki banyak orang karena di Psikologi tersebut mempelajari tentang jiwa manusia sehingga mampu menerapi kedalam diri sendiri dan menjadikan diri berguna bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Alasan yang kedua yaitu pada jurusan Psikologi memiliki peluang / prospek kerja yang baik dimasa depan. Cukup 2 alasan yang saya utarakan karena masih banyak alasan lainnya.


Dalam impian ini saya akan terus berusaha dan terus berjuang semampu saya supaya menjadi orang besar dihari nanti dan bisa mewujudkan impian saya dan kedua orang tua saya menjadi Psikolog hebat dimasa depan kelak. AamiinJ

Selasa, 06 Januari 2015

Resensi Novel

My Idiot Brother


Resensi    :

Judul Novel          :           My Idiot Brother
Penulis                  :           Agnes Davonar
Penerbit                :           Inandra Published
Tahun Terbit        :           November 2011
Jumlah Halaman:           267 Halaman
Harga Buku          :           Rp 45.000,-

My Idiot Brother adalah adopsi dari cerita kehidupan nyata, novel yang menceritakan tentang kehidupan seorang gadis remaja berumur 13 tahun yang hobi bermain basket. Gadis remaja bernama Angel ini tidak pernah bisa menerima keadaan kakaknya, Hendra yang terlahir dengan keterbelakangan mental. Walaupun Angel begitu malu dan membencinya, Hendra tetap setia memberikan kasih sayang seorang kakak kepada adiknya.

Hari-hari Angel selalu diisi dengan menjaga kakaknya, suatu pekerjaan yang sangat dibencinya ini hanya memiliki satu alasan, yaitu untuk mendapatkan uang saku lebih dari ibunya. Angel merasa tidak adil dengan perlakuan ibunya yang selalu memberikan uang saku kakaknya lebih banyak, sedangkan dia harus membanting perasaan dengan cara seperti ini agar dapat lebih. Tidak adil, bagaimanapun Angel bukan anak kecil lagi yang masih suka bermain monopolian, permainan yang sangat digemari kakaknya.

Semenjak Angel memasuki sekolahnya, ia selalu diejek oleh Agnes dan teman-temannya yang mengetahui keadaan Hendra kakaknya, sehingga seluruh kelas tau keadaan kakaknya dan ikut menghina dirinya. Konflik pun memuncak setelah kedatangan murid baru disekolah Angel. Aji, seorang murid baru yang tampan, pintar bermain basket (sama dengan Angel) datang ke sekolah. Aji mulai tertarik dengan Angel karena memiliki hobi yang sama. Sementara Agnes dan teman-temannya merasa tidak terima dan mengancam Angel akan memberi tahu keadaan Hendra kepada Aji.

Pada saat yang berbeda, terjadi ketika ibunya dengan sengaja membawa kakaknya yang idiot itu ke sekolah untuk menjemputnya karena ibunya harus pergi arisan mendadak. Dari situ Angel tidak bisa menutupi tentang kondisi keluarganya. Terlebih tentang nilai Angel yang kurang, menjadi pelengkap bagi Agnes untuk mengejek Angel sebagai  perempuan bodoh dan Idiot seperti kakaknya. Ini memperparah kebencian Angel pada kakaknya. Angel memperlakukan kakaknya makin tidak baik dengan diusir dari kamar, di omelin, di kata-katain, tentu saja itu hanya berani dilakukannya ketika di belakang ibunya.

Tetapi dilain kisah, berbeda dengan semua perlakuan Hendra terhadap Angel. Meski Angel menaruh kebencian lebih terhadapnya, Hendra tidak pernah bersedih hati. Dia tetap setia memberikan kasih sayang seorang kakak kepada adiknya, ia tidak pernah lupa memberikan kado boneka Babi Pink (boneka kesukaan Angel) kepada Angel setiap ulang tahun Angel. Sedangkan Angel, ingat ulang tahun Hendra saja tidak.

Pada satu hari, Aji mengundang Angel ke pesta ulang tahunnya. Angel ingin membelikan hadiah untuk Aji tapi ia tidak mempunyai uang karena ia tidak pernah menabung uang jajannya. Hendra memberikan seluruh uang tabungannya untuk Angel. Akhirnya Angel membelikan sebuah helm keren untuk Aji. Tetapi pada saat malam perayaan ulang tahun Aji, Angel lupa membawa hadiahnya. Ia berniat untuk kembali dan mengambil hadiah untuk Aji, tapi Hendra sudah lebih dulu mengantarkannya. Karena angel malu, Aji mengetahui bahwa kakaknya cacat mental Angel berlari dan akhirnya tertabrak oleh sebuah mobil. Angel dilarikan ke rumah sakit dan kehilangan banyak darah, sementara stok kantung darah sudah habis. Hendra mendonorkan darahnya walau itu membahayakan hidupnya. Hendra ingat bahwa besok adalah hari ulang tahun adiknya. Hendra membuat surat kepada adiknya karena ia tidak mempunyai uang untuk membelikan boneka babi yang biasa dibelinya saat Angel ulang tahun, saat ingin menyimpan surat itu, kepala Hendra terbentur dan tak lama kemudian ia meninggal. Angel menemukan surat dari kakaknya dan menangis. Angel menyadari bahwa Hendra adalah segalanya. Hendra mungkin bukan kakak yang sempurna, tapi ia adalah kakak terbaik yang diciptakan tuhan untuk ada di sampingya sebagai malaikat yang mencintai dan menyelamatkan hidup Angel.

Kekurangan     :

1.     Novel ini masih banyak ditemukan berbagai kesalahan dalam pengetikan.

Kelebihan         :

1.     Novel ini salah satu kisah inspiratif yang luar biasa dan mampu menghipnotis pembaca untuk tidak pernah bosan membaca dan membacanya lagi, serta cocok untuk dijadikan motivasi dengan mengambil sisi positif dari kisah inspiratif tersebut.

Pesan Moral    :

1.     Keluarga adalah anugerah terbaik yang diberikan Tuhan untuk manusia. Jika ada kekurangan dalam anggota keluarga tersebut, maka terimalah dan cintailah hal itu.

2.     Kehidupan yang tidak selamanya bahagia dengan segala hal yang terlihat sangat sempurna untuk menerima kekurangan orang lain secara ikhlas itu adalah hal yang sangat sulit dan berat.

3.     Orang yang bisa menerima kekurangan seseorang adalah orang yang benar-benar menghargai kehidupan.

4.     Kita sebagai makhluk sosial juga harus menganggap dan membantu orang-orang berkebelakangan mental untuk menjadikan kekurangan itu menjadi kelebihan yang luar biasa.

5.     Semua orang pasti memilikikekurangan dan kelebihan dalam dirinya, yang membedakan hanya kadarnya saja.