Selasa, 18 November 2014

IBD: Puisi

Puisi tentang “Penderitaan atau Ketidak Adilan”:


Ketika Cinta
Oleh: Vinda Tifani Putri

Ketika cinta datang
Segalanya terasa indah
Segalanya terpukau memandang pesona
Cinta datang membawa suka

Ketika cinta datang
Cinta selalu menawarkan kisah indah
Segala tentang cinta membuat lupa
Tanpa cinta, terbang bagai tak bersayap
Cinta bagai anugerah terindah

Namun…
Ketika cinta pergi
Segalanya terasa sunyi
Segalanya terasa hampa tak bertuan

Ketika cinta pergi
Segalanya telah terenggut oleh kepedihan
Segalanya menyisakan bekas luka
Cinta pergi meninggalkan duka

Jumat, 24 Oktober 2014

Biopsikologi: Pengantar Biopsikologi dan Sel Sebagai Dasar Kehidupan Makhluk Hidup



PENGANTAR BIOPSIKOLOGI  
 
Biopsikologi atau psikobiolog adalah cabang dari ilmu saraf yang mempelajari tentang bagaimana otak dan sistem saraf mengontrol tingkah laku, ilmu yang mempelajari tentang fungsional mental dan tingkah laku dalam hubungan proses biologis. Biopsikologi adalah bidang penelitian yang sedang berkembang dengan cepat dan semua yang dipelajari adalah aspek dari struktur serta fungsi sistem saraf. Biopsikologi merupakan bagian dari neuroscience, ilmu yang mendalami hal-ihwal otak dan sistem saraf.
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal
Biopsikologi pada dasarnya berupaya untuk mengungkap struktur dan fungsi dari otak manusia. Pada awal penelitian tentang otak, terutama otak manusia, lebih banyak dilakukan secara postmortem.
Biopsikologi diawali oleh seorang psikolog asal Persia, Avicenna (980-1037 SM) yang dalam peraturan kedokteran, mengakui fisiologis psikologi dalam perawatan penyakit termasuk emosi dan mengembangkan sistem untuk menyatuhkan perubahan dalam aliran nadi dengan perasaan yang mendalam, yang mana melihat antisipasi dari ujian persatuan kata.



SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP
  • Pengertian Sel
Sel berasal dari kata Cella yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan, baik dalam dunia tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Sel terdiri atas protoplasma yaitu inti sel yang terbungkus oleh suatu membran atau selaput sel.
Pengertian sel menurut beberapa ahli:
a.  T. Schwann dan M. Schleiden (1839)
Sel merupakan unit dasar kehidupan dan semua tumbuhan dan hewan dibangun diatas sel-sel.
b.  Robert Brown (1831)
Menemukan adanya inti didalam sel sehingga dapat disimpulkan bahwa inti itu adalah komponen dasar yang selalu ada didalam sel.
c.   H.J Dutrochet (1824)
Sel merupakan suatu bentuk gembungan yang sangat kecil.
d.  J. Purkinye (1840) dan Hugo Von Mohl (1846)
Mengenalkan istilah protoplasma yaitu cairan yang mengisi ruang-ruang yang disebut sel.
e.  R. Virchow (1859)
Sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (omnis cellula ex cellule) dan jika terjadi pembelahan sel akan menjadi bahan genetis / pewarisan sifat ke generasi berikutnya.
f.   E. Sirasburger dan W. Flemming (1870)
Memperlihatkan bahwa inti sel memelihara kelangsungan hidup suatu jenis makhluk dari generasi ke generasi.
Jadi secara umum, sel adalah unit dasar kehidupan yang berbentuk gembungan yang sangat kecil, didalamnya terdapat protoplasma dan jika ia membelah akan menjadi bahan genetis / pewarisan sifat yang bertujuan untuk memelihara kelangsungan hidup suatu jenis makhluk. (Wildan Yatim:1996, Biologi Umum.Tarsito Bandung).
  • Sejarah Penemuan Sel
Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada awal ke-17 sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah awal penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut: 
1. Galileo Galilei (Awal Abad Ke-17)
Dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari mata serangga. Galilei sebenarnya bukan seorang biologiawan pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop. 
2. Robert Hooke (1635- 1703)
Menulis buku “mikrographia” dan menyebutkan adanya sel / pori ketika melihat irisan gabus dari batang Quercus suber dibawah mikroskop buatannya yang disebut “mikroskop sederhana” karena lensanya masih satu serta daya perbesarannya hanya 30x. Hooke menyebut bagian-bagian tumbuh-tumbuhan itu “Sel” karena tampak berupa kompartemen atau ruang-ruang kecil dengan nama latin Cellulae yang artinya ruangan kecil atau “Cella” lobang kecil yang berisi cairan kental. 
3. Antonie Van Leeuwenhoek (1632-1723)
Ia juga membuat mikroskop sederhana berlensa tunggal dan digunakan untuk melihat mikroba (jasad renik) dalam air rendaman jerami, serta bagian yang mungkin terkandung dalam tubuh makhluk hidup. Ia menemukan organismeyang bergerak-gerak didalam air yang kemudian disebut bakteri. Sehingga ia dijuluki bapak Mikrobiologi selain itu juga dijuluki bapak Andrologi (ilmu kelamin pria) karena dialah yang pertama kali menemukan spermatozoa dalam mani manusia.

  • Teori Tentang Sel
    a.  Sel merupakan kesatuan/unit structural makhluk hidup.
Teori ini dikemukakan oleh Matias Jacob Schleiden (1804-1881) dan Thedor Schwann (1810-1882). Tahun 1889, Schleiden ahli botani berkebangsaan Jerman mengadakan pegamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu bersamaan Schwann melakukan pengamatan yang sama terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka menarik kesimpulan sebagai berikut:
– Tiap makhuk hidup terdiri dari sel
– Sel merupakan unti structural terkecil dari makhluk hidup
Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak. 
    b.  Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup
Max Schultze (1825-1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan. Protoplasma bukanlah hanya bagian struktur sel, tetapi juga merupakan bagian pentingsel sebagai tempat proses hidup terjadi. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan. 
    c.   Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup
Rudolph Virchow (1821-1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya). 
    d.  Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat yang terdapat dalam nucleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Dengan penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup. Berikut penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori sel. Robert Brown (1733-1858) Pada tahun 1820 merancang lensa yang dapat lebih focus untuk mengamati sel. Titik buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram disebut sebagai nucleus.Felix
Durjadin (1835) beranggapan bahwa bagian penting sel adalah cairan
sel yang sekarang disebut protoplasma. Johanes Purkinye (1787-
1869) orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk
menamai bahan embrional sel telur.(Biologi 2004: Hal 2)

  • Struktur Dan Fungsi Bagian – Bagian Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik
Kita ketahui bahwa sel memiliki struktur yang dibagi menjadi dua yaitu struktur sel prokariotik dan sel eukariotik. Setiap organisme tersusun dari salah satu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua sel ini memiliki perbedaan berdasarkan inti selnya.
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik berdasarkan inti selnya dikemukakan Syamsuri (2004:57) berikut ini:
Ada organisme yang intinya selnya tidak memiliki membran inti (prokarion), yaitu bakteri dan ganggang biru. Oleh karena itu bakteri dan ganggang biru disebut organisme prokariotik. Sedangkan organisme yang di dalam selnya terdapat inti yang diselubungi oleh membran inti dikenal sebagai organisme eukariotik, misalnya ganggang (selain ganggang biru), jamur, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Adapun penejelasan struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik adalah sebagai berikut :
1. Struktur Sel Prokariotik
 
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler, walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu membentuk koloni.
Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromator. Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Adapun bagian-bagian sel bakteri dan fungsinya adalah sebagai berikut:
1). Dinding Sel yang tersusun dari atas peptidoglikan, lipid dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
2). Membran Plasma yang tersusun atas molekul lipid dan protein dan berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekirnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam
3). Sitoplasma yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang berfungsi untuk mencerna makanan secara ekstraselular untuk melakukan metabolisme sel.
4). Mesosom yaitu membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk bangunan. Fungsinya sebagai pengahasil energi.
5). Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein
6). DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa informasi genteika, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
7). RNA (Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa kode-kode gentika sesuai pesanan DNA.
Ternyata sel prokariotik terdiri atau tersusun dari berbagai bagian. Setiap bagian bagian sel memiliki fungsi yang berbeda. Tetapi seluruh bagian tersebut harus bekerja sama membentuk satu kesatuaan.
“Setiap bagian sel ini mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah sel, Namun bagian-bagian sel itu tidak dapat berdiri sendiri dalam menjalankan fungsi sel, melainkan membentuk satu kesatuan” (Purnomo, Sudjino, Sembiring dan Trijoko (2006:9)).

2. Struktur Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Adapun bagian-bagian dari sel eukariotik adalah sebagai berikut :
1). Membran Sel (selaput Plasma) yaitu selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilaui molekul-molekul tertentu, seperti glukosa, asam amino. Gliserol dan berbagai ion.
2). Sitoplasma adalah materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma.
3). Sitoskleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yaitu mikrofilamen, mikrotubulus dan filamen intermediar.
4). Nukleus merupakan organel terbesar di dalam sel yang berperan penting pada sel sebagai pengendali kegiatan sel.
5). Retikulum Endoplasma merupakan organl yang tersusunoleh membran yang terbentuk seperti jala dan berfungsi sebagai saluran penghubung antara nukleus dengan bagian luar sel.
6). Ribosom yaitu bagian terkecil dari sel dan berfungsi sebagai tempat sintesis potein.
7). Kompleks golgi yaitu mempunyai hubungan erat dalam sekresi protei sel.
8). Lisosom merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik (lisozom).
9). Badan Mikro yaitu berisi enzim katalase.
10). Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif dan sistem elektron.
11). Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
12). Sentriol

  • Perbedaan Sel Prokariotik Dan Sel Eukaritok
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada inti selnya. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Adapun perbedaan lainnya adalah sebagai berikut :

No
Organel
Prokariotik
Eukariotik
1.
Membran Plasma
2.
Sitoplasma
3.
Ribosom
4.
Dinding Sel
5.
Mesosom
6.
Nukleus
7.
Retikulum Endoplasma
-
8.
Sentriol
-
9.
Kompleks Golgi
-
10.
Lisosom
11.
Mitokondria
-
12.
Badan Mikro
-

  • Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah ini sebagai berikut :
1.
Sel merupakan bagaian terkecil dari penyusun suatu oraganimse yang sangat penting dalam menjaga serta melakukan aktivitas kehidupan.
2.
Sruktur sel dibagi menjadi dua yaitu struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik.
3.
Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki perbedaan yaitu sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Adapun perbedaan lainnya adalah sebagai berikut :

No
Organel
Prokariotik
Eukariotik
1.
Membran Plasma
2.
Sitoplasma
3.
Ribosom
4.
Dinding Sel
5.
Mesosom
6.
Nukleus
7.
Retikulum Endoplasma
-
8.
Sentriol
-
9.
Kompleks Golgi
-
10.
Lisosom
11.
Mitokondria
-
12.
Badan Mikro
-




Nama : Vinda Tifani Putri
NPM : 1C514065
Kelas : 1PA02